Tuesday, November 20, 2012

RAHASIA KEBAHAGIAAN


Seorang pemilik toko mengirim puteranya untuk belajar tentang rahasia kebahagiaan dari pria yang paling bijaksana di dunia . Si bocah mengembara, menyeberangi gurun selama empat puluh hari dan akhirnya sampailah ia ke istana yang indah, tinggi, di puncak gunung . Disanalah orang bijak itu tinggal.
Tanpa mencari orang bijak itu dulu, pahlawan kita langsung saja memasuki ruang utama istana itu, ia melihat macam- macam kegiatan, para pedagang datang dan pergi, orang-orang berbicang di sudut-sudut rungan, orkestra kecil memainkan musik yang indah nan lembut dan ada sebuah meja yang dipenuhi piring-piring makanan terlezat yang ada si belahan dunia. Si orang bijak bercakap-cakap dengan setiap orang dan si anak harus menunggu selama dua jam sebelum akhirnya dia amendapatkan perhatian orang bijak itu.
Orang bijak itu mendengarkan dengan penuh perhatian keterangan si anak tentang alasaan dia datang, tapi ia tidak punya waktu untuk menerangkan rahasia kebahagiaan. Dia menyarankan anak itu melihat-lihat istana dan kembali dalam dua jam.
"Sambil kamu melihat-lihat, aku ingin kanu melakukan sesuatu untukku." kata orang bijak itu menyodorkan sendok teh yang berisi dua tetes minyak. " Sambil kamu keliling bawalah sendok ini tanpa menumpahkan minyaknya!"
Anak itu mulai naik turun tangga istana dengan pandangan tetap ke arah sendok itu, setelah dua jam, dia kembali ke ruangan tempat si orang bijak itu tinggal.
"Nah." kata orang bijak itu" Apa kamu terpesona dengan lampu persia yang tergantung di ruang istanaku? Apakah kamu melihat taman yang ditata pakar pertamanan selama sepululh tahun itu? Apakah kamu memperhatikan kertas kulit yang indah di perpustakaanku? Anak itu merasa malu dan mengakui bahwa ia tidak memperhatikan apa apa. Perhatiannya hanya tertuju pada minyak di sendok itu, supaya tidak tumpah seperti yang dipercayakan kepadanya.
" Kembalilah dan perhatikanlah duniakuyang mengagukan ini! " Kata orang bijak itu" Kamu tidak akan bisa mempercayai seseorang kalau kamu tidak tahu rumahnya. "
Dengan lega anak itu megambil sendok tadi dan kembali menjelajahi istana itu. Kali ini dia memperhatikan semua karya seni di atap dan di dinding – dinding. Dia melihat taman- taman, pegunungan sekitar, bunga-bunga yang indah dan mengagumi selera di balik pemilihan segenap hal yang ada disana. Sekembalinya dia ke orang bijak itu ia mengungkapkan secara rinci semua yang dilihatnya.
" Tapi mana minyak yang aku percayakan kepadamu? " Tanya si orang bijak
Ia memandang ke arah sendok yang ia pegang. Anak itu melihat minyak tadi telah hilang.
" Baiklah hanya ada satu nasehat yang bisa aku berikan padamu. " Kata manusia terbijak tadi." Rahasia kebahagiaan adalah melihat semua keindahan dunia dan tidak pernah melupakan tetedan minyak yang ada dalam sendok."

Disadur dari novel "Sang Alkemis" karya Paolo 

No comments:

Post a Comment